Posts

Showing posts from August, 2013

Kisah dalam Kitab

Telah dilayarkan dengan kapal yang besar, seorang tua yang sabar, di atas air menderas-memusar sampai ke bandar, tempat kau menunggu, tapi kau menolak, menepis dan mengelak dari kisah arus dan ombak. Telah dijalankan dengan kuda dan unta, seorang saudagar tua dan istri-istrinya yang jelita, seperti terusir dari kota asal lahir ke gerbang kotamu, tempat kau berjaga, tapi kau merasa terhina, tersudut dan merana, seperti butir pasir dihembus angin gurun. Telah dibakar sempurna, semak duri dalam api, seorang peragu tapi berani bersaksi di atas bukit sepi dan kabarnya terdengar pada langkan menara tempat kau bertopang dagu, tapi kau merutuk, tak henti menyumpah dan mengutuk, seolah seluruh kata berarti buruk. Maka kau pun pergi ke padang, seperti mencari sesuatu yang hilang. Dan giliranku untuk menunggu, berjaga, dan membaca seluruh kata-kata dalam sejumlah kesaksian. 2013

Menepuk Nyamuk di Pahamu

Jangan kau pinta aku, menyegerakan kematian justru, aku akan berikan sedikit waktu, agar nyamuk itu diam sebentar melipat lembar-lembar sayapnya dalam senyap, dan kelenjar ludahnya siap mengeluarkan sejenis obat penenang, agar syaraf di kulitmu tak merasakan pedih ketika mulut serupa jarum itu mulai menempel dan hampir menusuk, bahkan lebih baik, kau tak bergerak, atau menekuk lututmu itu. Anggap saja, kata-kata dalam buku yang tengah mengajar pikiranmu adalah waktu itu sendiri. Sampai-sampai kau tak sadar pada dengungnya yang sebentar datang, sebentar lalu sebelum hinggap di pahamu, yang tengah kulihat itu. Jangan tahan aku, untuk sedikit menyakitimu, meski perlahan. 2013

Kecup Tak Sudah di Punggungmu

Punggungmu: subuh, malam yang perlahan hilang warna lamat-lamat antara hitam-biru-kuning-tembaga aku mencari wajahmu, tak menemu juga. yang ada pesan-pesan usang. Bibirku: pembacaan berulang-ulang kata-kata seperti merambat dari abjad-suku kata mengecupi punggungmu tanpa jeda mencari yang tak terbilang. 2013

Yang Disembunyikan Cahaya Matahari

Ada banyak yang disembunyikan cahaya matahari seperti percakapan riang sepasang burung dalam sarang di bawah bayang-bayang dedaunan mahoni. Aku tak mengerti yang jantan atau betina akan pergi berburu bulir padi. Disembunyikan pula binar mata seorang petani yang melihat istrinya datang membawa rantang setengah berlari di atas pematang. Aku tak menyadari, betapa kebahagiaan bisa ditampakkan dengan hal-hal sederhana semacam ini. Dilindapkan jua suara orang mengaji di surau di pinggir danau dengan riuh bebunyian dalam hutan di bukit jauh. Aku baru percaya, memang terlalu banyak yang disembunyikan cahaya matahari siang ini. Atau hanya aku yang terlalu terpukau pada cahayanya di langit yang bersih, di antara awan-awan putih, hingga tak sadar ada rindu pelan-pelan merepih dengan sengit dalam diri. 2013

Ontologi Chang dan Eng, Si Kembar Siam

Cathy Park Hong   Ontologi Chang dan Eng, Si Kembar Siam Chang selesai bercakap / Eng telah menghentikannya. Chang melemparkan bola pantai / Eng menangkapnya. Chang melakukan kebohongan putih / Eng tertangkap telah berbohong. Chang lupa bahasa ibu / Eng telah memilih bahasa Inggris. Dalam menyurat, Chang merujuk mereka sebagai "saya" / Eng menulis "kami." Dalam sebuah kesaksian, penginjil bertanya pada Chang, "Setelah kematian, kamu tahu akan berada di mana?" Chang menjawab,"Ya. Ya. Di surga sana!" / Merasa mereka tak mengerti, penginjil bertanya lagi,"Kamu tahu akan berada di mana setelah mati?" Eng menjawab, "Ya. Ya. Di dalam tanah." Chang menikahi Adelaine / Eng menikahi saudari Adelaine, Sally. Chang bercinta dengan istrinya / Eng mimpi dalam tidur siangnya tentang uang, masa kecilnya sebagai anak-anak kembar siam, dan sepotong daging sapi panggang. Dia mencoba supaya mereka tak terganggu. Chang melihat arloji, m

Siapapun Tinggal di Kota yang Bagaimanapun Cantik

Terjemahan bebas dari sajak E.E Cumming berjudul "Anyone Lived in a Pretty How Town. Siapapun Tinggal di Kota yang Bagaimanapun Cantik Siapapun tinggal di kota yang bagaimanapun cantik (dengan begitu banyak gema lonceng yang mengambang) musim semi musim panas musim gugur musim dingin dia telah bernyanyi tidak dia tidak bernyanyi dia menari ya dia menari Perempuan dan laki-laki (baik yang kecil dan mungil) saling mengasihi atau kelihatannya mungkin seperti itu mereka telah menabur apa yang tak mereka tabur dan menuai hal yang sama matahari bulan gemintang hujan Kanak-kanak menebak (tetapi hanya sedikit dari mereka dan lebih sedikit lagi mereka lupakan bersamaan mereka tumbuh musim gugur musim dingin musim semi musim panas) bahwa tak ada yang mencintainya lebih dan lebih lagi seperti saat sekarang ini dan sebatang pohon oleh daun dia tertawa dia gembira dia menangis dia sedih seperti burung oleh salju dan kekacauan oleh ketegaran sesiapapun yang ada tertuju se