nama yang diam

(kolaborasi puisi dedy tri riyadi dan pakcik ahmad)

ada tiga ratus enam puluh makna diam di sekeliling nama itu
empat kali langit berputar bertukar sunyi di antara aksaranya
lalu simpuhku menjadi debu
dan angin menerbangkannya ke lempung berbentuk bejana

dengan yakin yang sungguh, aku mendengar keluh "Siapa yang tak patuh?"
bibirku jatuh menuai derak yang terdengar bernada rapi
satu satu bulurindu menjelma dalam wujud malaikat tanpa sayap
daya sebesar buana pun melontarkannya mengawang

jiwa kelana tak ingin singgah, tapi ada yang membuatku harus pasrah
kukutip satu persatu tanggalan masa pada bulu bunga ilalang
sepertinya ketetapan sudah menjadi jerat bagi hasrat yang hilang
o diam, o bungkam, kelukan aku

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung