Kain Penutup Mata

: Eva

Adakah Gandari mengajarimu
menyembunyikan luka berdarah
dengan daun padma?

Di halaman, hujan memecah-mecah suara;
jadi beku, jadi pilu, jadi gelisah yang terlalu menggebu.

Adakah Destarata merayumu
menyandikan silsilah
dengan kain penutup mata?

Dan di gelanggang, ada yang mengayun-ayun senjata;
atas nama cinta, atas nama kuasa, dan sekuntum rasa tanpa nama.

Kau pun berjalan begitu pelan,
seperti sedang menekan-nekan setiap bayang
pada jejak-jejak luka,
agar menghilang,
agar menghitam.

Dan mataku
(juga matamu sendiri)
tak bisa melihat apa-apa.
Hanya menduga
apa yang sesungguhnya
telah ada.

2010

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung