Menyaksikan Begitu Merah dan Meriah Daun Mapel di Tepi Hutan di Benxi

Jika di kotamu hanya tumbuh cemburu,
berjalanlah mendaki tepi hutan di Benxi.

Lupakan seseorang yang semalaman tugur,
mengingat sajak Li Bai tentang bayangan diri

yang diciptakan bulan di musim gugur.
Tentu, bukan karena kau seorang penyendiri

yang iseng berpuisi tentang daun mapel itu.
Dan lihat! Betapa parah hati dimeriahkan sepi

seolah di tepian hutan di Benxi di musim gugur
ini, ada yang lebih merah dari daun mapel dan kini

semakin merah seperti pipi peminum anggur
dalam sajak Li Bai itu. Seperti mata yang perih

karena semalaman kurang tidur
menanti satu hari pergi atau mati

di kotamu yang ditumbuhi cemburu,
yang begitu ingin kau lupakan ini,

meski hanya untuk menyaksikan begitu
merah dan meriah daun mapel di tepi hutan di Benxi.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung