Jika Kau Lihat ke Luar Jendela
Pintu pagar terbuka sebagai penjara bagiku, yang masuk ke halaman rumahmu dan enggan berpaling dan berlari lagi. Sepeda merah tua di bawah pohon mangga tak sedang menjemput kita, sebab aku tak akan pernah mengajakmu pergi melainkan memintamu singgah selalu. Dan seikat kembang di tanganku, bukan sejenis pikat, karena kita telah sepakat bukan oleh rupa kita terikat, tetapi pada hal-hal lain yang tak bisa kita temukan pada diri masing-masing. Jika kau lihat ke luar jendela, hanya ada aku dan tatapan iba, seakan bertanya "Apakah kau baik-baik saja?" Sebab aku telah lama berdiri menanti "Apakah aku yang kau tunggu-tunggu sedari tadi?" Dekat rerumputan sepasang sepatuku tergolek pasrah, hujan kemarin malam masih erat melagukan basah pada tubuhnya. Hingga pada siang itu, mereka terlihat gembira tanpa pernah bertanya, "Kau masih lama menunggu?" 2008