Posts

Showing posts from December, 2008

Beginilah (salah satu cara) Mendapat Uang Tambahan

Image
Salah satu program yang saya ikuti sebagai blogger adalah www.sponsoredreview.com . Kali ini saya mendapat tugas untuk meresensi sebuah situs toko peralatan paintball (bola-cat) dengan bayaran $ 5. Nama toko peralatan paint ball itu adalah adalah Ultimate Paintball atau bisa di klik pada http://www.pntball.com/ yang menyediakan bukan hanya senjatanya (paintball guns) tetapi juga perlengkapan lainnya seperti masker, helm, rompi, dan celana. Liburan Natal ini, mereka membuat penawaran 40% -80% sale off. Satu buah senjata JT TAC 5 Camo diobral hanya $ 89.95 dan perlengkapan bermerk TIPPMANN A-5 A5 dijual lengkap hanya $ 339.95. Brand-brand lain yang mereka jual adalah:Spyder, Kingman, Tippmann, BT Paintball, DYE, Proto, Draxxus, Vforce, Empire, JT USA, Smart Parts, Ariakon, Halo, dan perlengkapan paintball GXG. Tersedia juga perlengkapan lain seperti helm, masker, sarung tangan, bahkan sampai celana! Setiap pembelian lebih dari $99 akan mendapatkan Free FEDEX Shipping! Pembayaran

Sajak Desember

Seperti di Getsemani, ada yang tak ingin pergi Siapa sanggup menghabiskan sisa pagi? Segelas kopi dan jejak gerimis saling menyapa sepi di jendela Tak kutemukan juga bahagia di antara deret kepala berita, hanya sepasang sepatu dan wajah seorang serdadu yang tertunduk malu Di halaman, rumpun mawar runduk segar, menakar curah hujan yang semakin mengkuatirkan Lalu siapa yang berlalu itu? Hanya bayangannya sentuh ujung pagar 2008

Jalan Pulang

1. Ini negeri apa? Jalan lengang penuh tanda tanya, penuh papan iklan tapi tak ada penunjuk arah. Lalu ini tubuh siapa? Tergeletak penuh luka, tak ada kartu nama, hanya kertas berlumur darah. 2. Malam tengah bergegas pergi; “Ini hampir pagi.” Supir taksi tak mau berhenti; “Cari saja ambulans!” Tak ada sesiapa di sini, selain aku dan mayat sepi. Hingga pada langit dinihari, kuminta bayang bulan. 3. Wajah beku sepi seperti wajahku yang selalu ragu apakah berjalan dengan sepatu atau telanjang kaki, sebab aku tak yakin jalan di sini ramah seperti ibu selalu menyambut aku pulang sepenuh hati. 4. Ke atas bukit, sendiri kubawa segala sepi. Sementara kota masih dilanda berjuta mimpi. Seperti keterkejutan Musa pada semak berapi, kulihat ada sesuatu antara sepi dan mimpi. 5. “Itukah puisi?” Dari bukit sunyi, tanyaku bergema di lorong-lorong kota, di jalan-jalan utama. Sepi, seperti halnya aku, bertanya hal yang sama, namun tak ada suara, hanya degup dalam dada. 6. Lalu menjelmalah cahaya, kauseb

Bercakap dengan Awalludin

Sebuah kumpulan sajak lahir lagi. Kali ini ditulis oleh seorang bernama Awalludin. Dia ini saya temui pertama kali pada waktu acara saya dan teman-teman Paguyuban Sastra Rabu Malam diundang oleh teman-teman Sastra Universitas Bung Karno yang mengadakan perhelatan Sastra di Mall. Tepatnya di Depok Town Square. Tanggal 29 Oktober 2008, pada saat Reboan digelar, Awal memberitahukan kepada beberapa teman termasuk saya bahwa dia sudah mengumpulkan sajak-sajaknya dalam sebuah buku berformat ‘fotokopi” dengan ukuran setengah A4. Buku kumpulan sajak itu dinamai Percakapan Malam. Ada 35 sajak yang dia kumpulkan dalam buku itu. Semuanya berangka tahun 2008. Artinya semuanya sajak yang baru. Melihat hal itu, saya beranggapan Awal adalah penulis puisi yang rajin atau sedang rajin-rajinnya memanen sajak-sajak yang bertebaran dalam hidupnya. Tema yang diangkat dari ke-35 sajaknya sangat beragam. Mulai dari perkenalan dengan seorang gadis, nasib TKI di tanah perantauan, religi, sampai tanaman padi, b

Sesaat Sebelum Melepas Kalender

: kepada ibunda Kenapa mesti ada gigil sesaat sebelum melepas kalender? Desember sedang dilanda demam tinggi dan hari-hari belakangan telah menjadi tetangan Burisrawa mencabik selendang dan kain panjang berderai dari tubuhnya Seperti Drupadi yang hampir telanjang, dari balik kalender pucat paras cat dinding yang lebih terang dibanding sekelilingnya, hanya bekas rembesan air hujan dan debu menyamarkan mereka berdua, "Siapa mengaburkan kerinduan?" Di tangannya kalender baru, menunggu dibimbing, dipakukan ke dinding Jangan pernah biarkan aku berpaling! 2008

Pesta

Aduh 2008

Night Flight

1/ Aku hendak mengingat warna gaunmu sebab pertemuan kita selalu singkat Aku diburu waktu, kau tak mau menunggu Tak ingin kulupa warna yang begitu padu; antara merah bendera dan coklat tongkat Lagi-lagi aku dikurung rindu, masihkah kau di situ? 2/ Kukenang lagi, di waktu yang sempit, gesek jemarimu pada bebatang sumpit Menu makan malam kita; hidangan laut Ketam laut dalam, udang karang semuanya dibumbu lada hitam samar kudengar kau mulai mencelaku “Kau tak takut sakit perut?” Pandangku pada meriah lampion, kau tunduk di arah taplak merah marun 3/ Dari pengeras suara, diumumkan waktu ketibaan, cuaca di kota tujuan, dan ucapan terima kasih telah terbang bersama Persis seperti gerimis di atas bukit membuyarkan wisata di alam terbuka, memaksa kita masuk ke dalam tenda, dan mulai berdoa untuk keselamatan bersama Dari jendela, pelabuhan tua dengan kapal-kapal bersandar di dadanya, jadi totem sementara di kotamu. 2008

Antara Dia, Aku, dan Dingin Kamar

Nopember-Desember sedang dingin-dinginnya. Hujan pun kerap singgah. Benz, si http//www.bisikanbusuk.blogspot.com, kembali membuat list 10 kata untuk dijadikan puisi. Kata-kata itu adalah : kipas, celana, jeruk, kompor, balkon, taman, rusuk, kereta, kaleng, dan kepala. Puisi dia dengan 10 kata itu sudah bisa dinikmati baik di mukabuku (www.facebook.com) dia ataupun di blog dia tadi. Saya menuliskannya kemudian. Setelah beberapa hari disibukkan urusan 9-5 saya. Antara Dia, Aku, dan Dingin Kamar “Dingin yang tak kuinginkan kini jadi kompor yang menyala.” Tanganmu mengipas, menepis sepi aku bergegas, hendak meraih ujung pergi Inilah sebentuk taman sesal; setangkai daun jeruk di atas bantal sejingga senja di mata sekoloni camar dari balkon menara suar Dengan segumpal jelaga, akan kukumpulkan rahasia dari dalam kepala juga segala bara pada tiap keping kenangan, agar ku bisa berdiang, mengusir dingin yang diam-diam makin erat mendekap kaleng soda di tangannya Ada sesak mengembang dari dalam k