Night Flight

1/
Aku hendak mengingat warna gaunmu
sebab pertemuan kita selalu singkat

Aku diburu waktu, kau tak mau menunggu

Tak ingin kulupa warna yang begitu padu;
antara merah bendera dan coklat tongkat

Lagi-lagi aku dikurung rindu,
masihkah kau di situ?

2/
Kukenang lagi, di waktu yang sempit,
gesek jemarimu pada bebatang sumpit

Menu makan malam kita; hidangan laut
Ketam laut dalam, udang karang
semuanya dibumbu lada hitam
samar kudengar kau mulai mencelaku
“Kau tak takut sakit perut?”

Pandangku pada meriah lampion,
kau tunduk di arah taplak merah marun

3/
Dari pengeras suara, diumumkan
waktu ketibaan, cuaca di kota tujuan,
dan ucapan terima kasih telah terbang
bersama

Persis seperti gerimis di atas bukit
membuyarkan wisata di alam terbuka,
memaksa kita masuk ke dalam tenda,
dan mulai berdoa untuk keselamatan
bersama

Dari jendela, pelabuhan tua dengan
kapal-kapal bersandar di dadanya,
jadi totem sementara di kotamu.

2008

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun