Hidup Bagimu



Tak mengalir pada glasir keramik dingin.
Tak menguap dari puncak panas genting.

Ia jatuh hanya jika kau ingin menyeduh
seteko teh melati di suatu pagi.

Ia semacam isyarat biduk bakal mendarat
di Ararat. Arah jalan menyimpang orang
saleh dari Niniwe. Lembut bagai tembuni
budak laki-laki dari Habsyi.

Ia yang kepadamu di suatu petang,
kumandangkan, "Mari meraih kemenangan!"

Tak nampakkah bagimu yang serupa
surga di bawah bayang pedang itu?

2018

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun