Cinta untuk Adaninggar


Jika hidupku murni kutukan, Jayengrana,
ke mana lagi kau kuseret dan kupenjarakan
selain ke dalam gua.

Gugusan paling gelap
dalam hidupku ini.

Lalu dengan cambuk, dengan amarah paling kecamuk,
kuberikan kesedihan sekaligus kepedihan ke tubuhmu,
Jayengrana.

Biar kau tahu, betapa hidup tak hanya bercinta,
tapi juga memekik dan menggerutu.

Jika benar, hidupku adalah kutukan, Jayengrana.
Katakan, ke mana seharusnya cintaku berlabuh?

Selain pada suara mengaduh itu?

2018

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun