Setelah Masuk Senja
Setelah masuk senja, angin
melipat tangan di balik gerumbul,
api menyalakan kuatir akan gelap,
dan kota menidurkan sementara
anak-anak mata yang rindu
di bahu jalan.
Seseorang berjalan, melambaikan
tangan pada metromini, lalu
bertakbir pada rumah-rumah
yang jauh:
kiranya tegakkanlah kembali
wangi ubun-ubun kanak, dan
senyum istri yang tadi terserak.
Setelah masuk senja, tangan
angin mempererat selimut,
di ujung selang tangki gas 3 kg
api memeluk seceret air, agar
anak-anak mata bisa bermimpi
tentang kehangatan kota,
dan dia yang memandang kaca
jendela metromini tidak lagi
ragu pada perjalanan:
ini hanya sekilas bayang
yang belum sempat diringkas,
dan disimpan oleh pagi tadi.
2011
melipat tangan di balik gerumbul,
api menyalakan kuatir akan gelap,
dan kota menidurkan sementara
anak-anak mata yang rindu
di bahu jalan.
Seseorang berjalan, melambaikan
tangan pada metromini, lalu
bertakbir pada rumah-rumah
yang jauh:
kiranya tegakkanlah kembali
wangi ubun-ubun kanak, dan
senyum istri yang tadi terserak.
Setelah masuk senja, tangan
angin mempererat selimut,
di ujung selang tangki gas 3 kg
api memeluk seceret air, agar
anak-anak mata bisa bermimpi
tentang kehangatan kota,
dan dia yang memandang kaca
jendela metromini tidak lagi
ragu pada perjalanan:
ini hanya sekilas bayang
yang belum sempat diringkas,
dan disimpan oleh pagi tadi.
2011
Comments