Di Kenroku-En

Musim salju yang telah
berlalu di kota ini, tak pernah
bisa membekukan rinduku
pada malam-malam di kotamu.

Dan bulu-bulu gagak
terasa tak lebih kelam
dari ingatan-ingatan
akan malam-malam di kotamu.

Angin dingin yang meniup
kuncup-kuncup sakura,
seperti memekarkan
kenangan akan malam-malam
di kotamu itu

Malam-malam di kotamu
telah jadi taman, jauh sebelum
aku sampai di taman para
biksu ini, di Kenroku-En,
di mana seekor gagak
hinggap di pohon sakura,
tak jauh dari sebuah danau
dan rumah minum teh itu.

2012

Comments

Pringadi said…
mas dedi kok bisa semulus ini sih??? suka
dedyriyadi said…
aku baru mulai nulis sajak lagi nih pringadi ...pemanasan setelah membaca sajak-sajak orang lain juga ..

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun