Dia Baru Saja Lewat
Dia baru saja lewat,
seperti hujan dengan
angin yang kebat.
Jangan sakit hati, Dik.
Meski kau kenang juga
ciuman di taman itu,
di bawah pohon ara.
Dia tak tergenggam,
serupa remah roti yang
musnah
sebelum burung gereja
itu datang dan mematukinya,
seperti kutuk yang ditolak,
Dan cinta bukan mantra,
tapi kesakitan di dadamu, Dik.
Yang walaupun tenang
batang terbantin, gugur pula
daun itu terbanting-banting.
Dia baru saja lewat,
dan tak menoleh kepadamu.
Seperti burung gereja itu,
kembali ke bentang kawat.
2014
seperti hujan dengan
angin yang kebat.
Jangan sakit hati, Dik.
Meski kau kenang juga
ciuman di taman itu,
di bawah pohon ara.
Dia tak tergenggam,
serupa remah roti yang
musnah
sebelum burung gereja
itu datang dan mematukinya,
seperti kutuk yang ditolak,
Dan cinta bukan mantra,
tapi kesakitan di dadamu, Dik.
Yang walaupun tenang
batang terbantin, gugur pula
daun itu terbanting-banting.
Dia baru saja lewat,
dan tak menoleh kepadamu.
Seperti burung gereja itu,
kembali ke bentang kawat.
2014
Comments