Ninabobo
1/
Tidurlah, Lautku,
jenak ombak teduh badai
dengung angin setelah rinai.
Aku camar pencari ketam,
ingin terbang dari sarang ke lautan,
menyuruk ke tubuh gelombang.
2/
Tidurlah, Lautku,
jadi latu hilang bara
hitam arang tanpa nyala.
Aku jejak terik di pucuk waru
ingin berteduh pada bayangan,
O, betapa memabukkan cahaya!
3/
Jika kau tertidur, Lautku
mimpimu hanyut perahu
jala yang dibiarkan mengembang
dan menjaring ikan-ikan.
Jika kau tertidur, Lautku
malamku kalut kulit gaharu
dahan yang menguar heharuman
dan menahan sarang balam.
Kita tak saling mengenal,
bahkan tak akan mengekalkan.
4/
Pada suatu masa,
kau dan aku sama merasa
: bagian dari semesta.
Maka, malam ini,
kita mencari makna
jauh ke dalam diri.
Mengasingkan yang akan kita cari,
dan yang telah kita sangka
sebagai lagu menjelang bermimpi.
2014
Tidurlah, Lautku,
jenak ombak teduh badai
dengung angin setelah rinai.
Aku camar pencari ketam,
ingin terbang dari sarang ke lautan,
menyuruk ke tubuh gelombang.
2/
Tidurlah, Lautku,
jadi latu hilang bara
hitam arang tanpa nyala.
Aku jejak terik di pucuk waru
ingin berteduh pada bayangan,
O, betapa memabukkan cahaya!
3/
Jika kau tertidur, Lautku
mimpimu hanyut perahu
jala yang dibiarkan mengembang
dan menjaring ikan-ikan.
Jika kau tertidur, Lautku
malamku kalut kulit gaharu
dahan yang menguar heharuman
dan menahan sarang balam.
Kita tak saling mengenal,
bahkan tak akan mengekalkan.
4/
Pada suatu masa,
kau dan aku sama merasa
: bagian dari semesta.
Maka, malam ini,
kita mencari makna
jauh ke dalam diri.
Mengasingkan yang akan kita cari,
dan yang telah kita sangka
sebagai lagu menjelang bermimpi.
2014
Comments