Sumur 1. Siang itu, perempuan tanpa nama datang untuk menimba, Dan lelaki yang dikenal sebagai guru mengajaknya bicara. 2. Dari langit yang kelam, jangan bayangkan ada yang meminta. Di bumi yang riang, dari sebuah rumah besar, bertempayan doa. 3. Ada tambang timba menjulur dari langit ke bumi ini, kata Sang Lelaki. Ada bimbang menyiksa, membujur dengan sengit di dalam hati, keluh Perempuan sambil berdiri. 4. Kau orang asing bagi siang hari kami. Kenapa kau begitu peduli? Begitu yang dipikirkan perempuan itu lalu menguji: nama para mantan suami. Kau kukenali seumur sumur ini. Dulu, seorang lelaki juga dibuang di dalam sumur karena dibenci. Tapi bukan itu yang ingin kukatakan tentang dirimu sendiri. Kau, kata Sang Lelaki, adalah timba yang penuh dengan air. Sudah sepatutnya kau berbagi. 5. Dari perempuan tanpa nama yang datang menimba, Sang Lelaki beroleh nama: Pemberi air hidup. Dari lelaki yang dikenal sebagai guru, perempuan itu mulai disebut sebagai pemb