Begitu
Begitu
Selalu ada yang tak selesai dalam pengembaraan
ini: sayap rapuh, rumah hampir rubuh, garis-garis
di awan saling sentuh. Aku lebah madu, kau tahu,
ladang dan daging buah pantangan bagi kuku kaki
ini: berkarung-karung gandum, daun-daun nyaris
alum, pegunungan di kenanganmu yang jauh. Bahu
dan punggungku adalah lumbung kesedihan
itu: pada suatu pagi, di depan jendela, kau menangis
merasa hidup adalah perjalanan ke masa dahulu
juga ke pangkuan masa depan. Bunga karang asam
yang disuguhkan saat kau haus. Begitu tragis,
katamu. Tapi aku berpegang pada janjimu itu:
Setelah kuminum anggur asam, kepala kutundukkan,
dan kuserahkan satu-satunya nyawa tanpa menangis,
kecuali berkata: Sudah selesai! Begitu.
2014
Selalu ada yang tak selesai dalam pengembaraan
ini: sayap rapuh, rumah hampir rubuh, garis-garis
di awan saling sentuh. Aku lebah madu, kau tahu,
ladang dan daging buah pantangan bagi kuku kaki
ini: berkarung-karung gandum, daun-daun nyaris
alum, pegunungan di kenanganmu yang jauh. Bahu
dan punggungku adalah lumbung kesedihan
itu: pada suatu pagi, di depan jendela, kau menangis
merasa hidup adalah perjalanan ke masa dahulu
juga ke pangkuan masa depan. Bunga karang asam
yang disuguhkan saat kau haus. Begitu tragis,
katamu. Tapi aku berpegang pada janjimu itu:
Setelah kuminum anggur asam, kepala kutundukkan,
dan kuserahkan satu-satunya nyawa tanpa menangis,
kecuali berkata: Sudah selesai! Begitu.
2014
Comments