Kuntulan
1/
Para rawuh kakung putri Mugi sregep nggone ngaji Ngaji iku sangu mati Sowan marang maha suci Sangu mati dudu bandha Utawa dudu raja brana Iman Islam ingkang sampurna Amal sholeh luwih utomo
Para rawuh kakung putri Mugi sregep nggone ngaji Ngaji iku sangu mati Sowan marang maha suci Sangu mati dudu bandha Utawa dudu raja brana Iman Islam ingkang sampurna Amal sholeh luwih utomo
Ia memberi kegenapan dan berdiri di tengah jalan.
Memberi kesan pada yang memandang bahwa ia
adalah benar-benar pendekar. Penerus harapan
yang sudah dibakar. Ia tahu, kota mudah ditaklukan
dan kata-kata biasa dirapatkan sebagai api menyala,
sampai semua rindu hangus, dan cinta bukan
kepura-puraan, seperti gerak menangkis dan menendang
sesama teman. Ia bernyanyi bukan melipur duka,
sebab duka hanya warna bendera kusam dipasang
di tiang listrik di ujung gang, dan dunia tak berpantang
padanya. Karenanya ia berdiri membusung dada,
memberi tanda: Ini saatnya bagimu menyampaikan pesan!
2/
Shalatullah salamullah ‘ala thoha rosulillah
Shalatullah salamullah ‘ala yaasiin habibillah
Tawasalnaa bibismillah wa bil hadi rosulillah
wa kulli mujahidin lillah bi ahlil badri ya Allah
Kesucian tak bisa diraih hanya dengan berbaju putih,
maka kau kenakan juga kuluk, rompi, dan sarung tangan.
Keberanian bukan hanya soal menyatakan perasaan,
tapi juga soal melatih kesabaran. Sebab itu, kau kendalikan
tenaga dalam dengan pernapasan.
Tapi cinta - tentu - membuatmu semakin berbeda,
baju dan celana yang kini berwarna cerah, perubahan susunan,
jenis kelamin yang kini tak hanya laki-laki, juga irama
yang membalut keseluruhan penampilan.
Ya. Cintalah yang mengubahmu jadi sempurna.
3/
Marhaban Ya Nurul 'Aini
Marhaban Marhaban
Marhaban Jaddal Husaini
Marhaban Marhaban
Setelah kau tersenyum sempurna, ia menyambutmu dengan enam buah rebana, jidor, gong dan bonang.
Setelah kau tersenyum sempurna, ia menyambutmu dengan enam buah rebana, jidor, gong dan bonang.
Jalan bagimu telah lurus, janji-janji untukmu begitu
tulus. Kau tinggal berjalan, tinggal mencari cara
untuk tetap meninggalkan sejumlah kenangan
: yang baik, yang manis, yang bakal diingat kekal.
Tidak sebagai kata-kata yang dirapatkan,
atau sebagai kota-kota di utara dan selatan,
juga bukan sebagai baju dan bendera
atau suara yang sebentar lagi disimpan.
2016
Comments