Menjelang ke Gili
Hidup selalu perkara pergi
atau kembali -- meski senantiasa
kepadanya kau diberi dua pilihan:
perahu cepat atau yang lambat.
Seperti menjelang ke Gili, kau
pun tak jenak menanti. Seperti
ombak yang membawa pecahan
karang ke tepi, berkali-kali.
Di atas perahu, kau bisa memandang:
hidup adalah soal ketenangan dalam
menghadapi gelombang. Seorang anak
muntah, dan yang lain pura-pura tak melihat.
Namun waktu adalah soal meninggalkan
atau menuju -- yang pada keduanya,
kau selalu mencari sebuah arti.
Meski hanya soal melihat ikan-ikan kecil
diberi roti.
2017
Comments