Sajak Ayam Pop


Hampir saja aku percaya -- dunia terbagi: hitam & putih
lalu kutemukan bungkah dadamu lunak bagai dadih
dan kudengar merdu lembut suara ratih purwasih
dan sepotong memori -- harusnya, ratapan patah semangat
berselera rendah* tak diperdengarkan lagi.

Hampir saja aku percaya -- jika ada yang kecewa
maka ada yang tertawa tapi sambal jingga itu tak sederhana;
ia paduan antara pedas dan gurih tapi tanpa aroma
seperti sebuah muka jendela dengan huruf-huruf tegak aneka warna
tapi dipenuhi berpiring-piring sajian boga
sementara di televisi seorang pembawa berita mengabarkan
perang dagang amerika dan cina.

Dan pada mulut yang terbuka, revolusi bisa dimulai kapan
saja. Pagi bisa, sore bisa!

2019

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung