Sebuah Doa Pagi Setelah Dosa Sepi

Di antara kesiut angin tengah malam
ada kemelut ingin yang tak mau diam
serupa deru nafas yang terdengar lamat
: sebuah doa pagi terlantun penuh hikmat

Aku ini pendosa yang tekun berdoa
pecinta yang ingin menyusup
pada kuncup dadamu hingga
di dadaku tak ada lagi degup

Dan tubuhmu adalah altar, adalah dupa,
adalah percik air sembahyang,
: adalah mantra pengusir jembalang

Adalah sepi, sesisip dosa
yang luruh sebagai embun di ujung malam
setelah kita regangkan erat pelukan


2007

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun