Global Dreaming

Pucuk demamkah yang mengigau
di ujung harimu?

Setelah selimut dan kasut kaucampakkan dekat
tanduk-tanduk mezbah dan lilin aroma terapi,
ada semacam rekaman sajak di benakmu
seperti acara televisi yang diam-diam minta diri
tepat jam satu dini hari.

Sesuatu tengah berkobar di antara kerut kening
dan mata terpicing, gegas hujan dan jaket umbro
ukuran enam serta siluet wajah seorang jantan,
yang nafasnya menderu di telinga,
yang genggam tangannya jadi luka
di ujung pesta dansa.

Pintu dan jendela
belum terkancing,
jadi bagian kenangan
yang belum bisa
kau tidurkan hari ini.

2008

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung