Sajak Handuk
Sejak semula, dia ingin menjadi peziarah;
menyentuh ceruk resah,
memeluk tubuh yang basah.
Aku tak akan pernah melupakan dekap itu
sebab lengannya begitu lembut
dan hangatnya terlampau menghanyutkan.
Dan aku pun terus berputar-putar mencari
saat untuk mengakhiri, saat untuk memulai
sesuatu yang bisa-bisanya kau sebut itu
keterlepasan.
Seperti suatu ketelanjangan tanpa
pura-pura yang terus kau bentangkan
di depanku, di lenganmu itu.
Ah, andai saja dingin sepi tak lagi menyiksa,
akan kupeluk dirimu lebih lama.
Seperti seorang pecinta.
2010
Comments