Untuk Sang Api

Yang tak sanggup kaubakar adalah tangisan.
Mereka yang diam-diam merelakan setiap peristiwa
seperti hujan. Jatuh dan diserap tanah.
Atau paling tidak masuk selokan dan pulang
ke tubuh lautan.

Yang berdegup menyaksikanmu membara
adalah aku. Yang tak mampu menjadi lilin
: mengorbankan diri untuk kebahagiaan,
atau tak juga jadi setanggi: diam-diam
mengabu agar doamu lurus dan jauh.

Kuharapkan saja angin.
Dia yang mampu membuatmu meliuk,
membuatku takluk dan mulai mengantuk.
Mengirim kau & aku ke sebuah dunia
tanpa bentuk.

2011

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun