Lonceng

Aku tak memanggilmu
untuk memanggul
kesedihan itu sendiri.

Angin tak mengantarkan
kabar ketelantaran juga.

Yang berdentang itu
kau gelandang di padang-padang salju
yang memucat seperti usia.

Aku memanggilmu dalam gigil,
agar kau tak merasa terkucil.

Dan deretan pinus
adalah keratan sepi terhunus.

Dingin dan kaku
dalam kebekuan suaraku
yang jatuh dan jauh
dari ketinggian minaret,

dan dari kota
yang disapih kata-kata
hingga kita telah terpisah.

2013

Comments

Susah berkata-kata, anda jago banget ber puisi. mungkin punya cita-cita menjadi pujangga ?

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun