Membayangkan Kau Mandi Berendam

Kumohon jangan abaikan Archimedes, ketika kau
berendam di bak mandi, sebab yang meluap hanya
semacam kekecewaan pada hidup yang tertinggal
di saku celana yang kau gantung itu.

Jangan juga lupakan Marat, setiap kau bersabun
sebab kematian tidak seperti daki yang melekat,
setiap pori kulitmu seperti Daud yang berkata,
"Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap
siapakah aku harus gemetar?"

Hanya Calvin yang mencatat bahwa dingin
dimulai dari 273 derajat, sementara air di
bak mandi itu terasa hangat, teramat lekat
pada tubuhmu. Seperti cinta yang diperkatakan

pada setiap tetes air di atas kulitmu itu,
doa yang mengalir tak henti akan keselamatanmu,
sejak kita berpisah tadi. Sehingga kubayangkan
kau tengah mandi berendam pada sebuah
kamar hotel seusai perjalanan jauh itu.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung