Malam Saat Dia Diabaikan


Dia pikir - kaulah satu-satunya kesepian.
Gelap malam dan kusam warna bintang.
Perjalanan hingga langkah ke sekian, tanpa
kejelasan dan harapan. Dan dia pikir - kau
adalah kesengsaraan menyandang nama.
Hingga kau lepas semuanya; topi, syal,
mantel, rompi, blus bahkan celana dalam.
Dia membayangkan: kau masuki ruang
penuh rahmat itu dengan lugu. Sebagai
korban baru dari hitamnya dunia, lalu
menduga - beberapa langkah ke depan,
kau segera disergap kebencian. Rasa
ingin berlari dan tak dikenal lagi. Sebab
berhenti bukan lagi opsi. Mustahil berbalik
dari tujuan: hidup adalah perkara menembusi
ketakhadiran cahaya. Karena hidup adalah
cahaya. Dan ketika kau temukan dirimu
benar-benar bagian paling terang dalam
luasan lukisan, dia mulai berpikir - siapa
sesungguhnya yang telah dia abaikan
malam ini. Ah, mungkin dia sendiri.
2016

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun