Daydreaming

1/
Tidurmu, bidadari yang angkuh
Walau tangga pelangi
dan kabut musim datang,
kau tak juga ke bumi.

Pelataran danau demikian sepi.
Suara tawa telah lama disamarkan
oleh hujan. Pun dedaunan jati.

Serpih lumutkerak di batuan
padas jadi rintih kesunyian
yang teramat puas di puncak
meru yang kusangka membeku.

Siapa yang menyibak
segala misteri candi?

2/
Ada yang dininabobokan waktu,
di antara harum lembab haru
dan tangis yang sedu, tak bisa
dibangkitkan oleh ciuman panjang
di ujung pertemuan.

Di mana aku merangkak
di bawah reruntuhan diri.

3/
Tidurmu, bidadari yang angkuh
sementara ada yang terjebak
di rapuhnya labirin mimpi.

Haruskah kususun ia
seperti pazel tanpa tepi?

2008

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung