Jika Aku Menulis Surat Untukmu

1/
Jika aku menulis surat untukmu, pada bagian awal,
akan aku cantumkan panggilan sayangku untukmu.
Sebab, sudah pasti, surat ini kutujukan hanya padamu.

Selebihnya, kau bisa tebak, bukan? Aku lebih banyak
bercerita tentang diriku yang merasa rindu, kehilanganmu,
dan bagaimana aku bertahan tanpa dirimu di sisiku.

Ya. Tak ada kamu. Karena memang akan selalu begitu.

2/
Aku hanya akan mencatatkan kenangan pada bagian pesan.

PS : Kau masih ingat pohon kamboja di samping rumah?
Wangi bunganya selalu mengingatkan aku saat kepergianmu tiba.

Karena di batang kamboja, kita saling menuliskan nama
dengan tanda hati di antaranya. Dan sebuah kalimat yang kita
sepakati bersama; "Sampai kematian memisahkan kita."

3/
Aku selalu ragu untuk mengakhiri. Karena akhir
sangat bisa menjadi mula sesuatu yang lain.

Kububuhkan namaku saja. Nama yang mungkin
bisa mengingatkanmu pada seseorang yang pernah
kaukenal dahulu, atau nanti. Atau mungkin baru
pertama kali kau dengar.

Ingin sekali kutambahkan kata cinta.
Cinta, saja. Bukan yang lainnya.

2009

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun