Yehezkiel Meratapi Sang Faraoh

Gelisahlah Kau, Rajaku, Binatang ganas
yang telah memangsa tubuhku, yang
kepadaMu sebuah jaring telah kukembangkan.

Di dalam pukat, tubuhMu bukan lagi
milikMu sendiri. Lumpur laut dan sungai
begitu lekat, begitu pekat. Sebagai rakyat,
aku tak akan dapat mengenaliMu lagi.

Menggigillah Kau, Penguasaku,
Kepak burung yang bergemuruh
di langitku, yang di tubuhMu hinggap
segala keluhan.

Seperti gemintang, tubuhMu akan dibilang,
agar dicukupkan lapar kami; para binatang,
dan sampai waktunya, tak dapat lagi
Kau pandang langit dan bulan.

PedangMu, Tuan, kepunahan bangsaMu,
yang tertanam dalam kubur para Raja
dan Pahlawan. Dari Asyur, Elam, Mesekh,
dan Tubal. Yang Kautusukkan bersama
tubuhMu sendiri. Sedalam-dalamnya.

Dan aku pun terbaring di sini, Rajaku,
dalam ketakutan yang begitu hidup,
dalam kekalutan yang tak ingin redup.

Bersama mereka yang mati muda,
dalam patahan pucuk piramida.

2010

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung