Tersesat di Negeri Boneka - 1
: Teddy Dari negeri jauh, kucium bau kulit melepuh. Coklat hitam warnanya seperti bulu-bulumu, yang mengingatkanku pada sebentang padang gersang, sisa-sisa perang, dan musim kemarau panjang. Tapi kau begitu lembut. Serupa kuncup maut yang halus memagut. Melupakan tatap derita dan menggantinya dengan cerita anak, cerita yang begitu pelan mengajak ke pangkuan bunda sajak. Sebentar saja, aku ingin berbaring di dadamu. Dada yang tenang dan lapang melebihi dada kekasih. Dan kubayangkan sebuah telaga jernih. Di dalamnya, kubasuh luka dan perih. Luka sewarna bulumu itu. Seperti habis dibaptis, aku lahir kembali. Menjadi anak-anak. Kurasakan, tangan bunda sajak mulai mengelus kepalaku. Dan pada sentuhan pertamanya, kulihat di matamu sesuatu menghitam cemburu. Sementara waktu dan maut tampak kusut di tubuhmu. Tubuh berwarna coklat hitam tapi terasa lembut. 2011