Dulu Aku Komet

Bertahun cahaya darimu,
aku dingin dan hampa yang membatu.

Mengarungi cakrawalamu adalah
melarung sebagian diriku pada pijar gemintang.

Dan sepanjang lintasan lonjong ini,
saksikanlah!
Betapa langit hanya gelap dan kosong
seperti saat Tuhan berkehendak,
dan bintang besar itu meledak.

Dan yang berpendar di tubuh ini,
adalah kata yang berdebar sebagai doamu

saat kau lihat
ada yang serupa bintang jatuh,
saat kau sungguh-sungguh bersimpuh.

2011

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung