Rindu Dalam Kemasan Lagu Rock

O, Dahaga! Betapa kau: cawan kosong itu.

Di punggung bukit, ladang disisihkan langkah
ternak. Disingkur parang dan pangkur.
Musim-musim tidur di carang gelugur.

Di semak-semak, burung-burung
semakin sembunyi
dan bertelur. Tak ada nyanyi itu!

Betapa sumur: Rindu tak berdasar ini.

Kering dedaunan seiring hujan jatuh
di negeri-negeri asing. Masing-masing
lelah dalam ketabahan, untuk tak bisa
dikatakan kalah.

Pada tingkap, debu teramat yakin
akan sebuah niscaya: Mulut angin tertutup rapat.
Tak akan kaudengar suaranya!

Lantas kita menerka wadi: sungai rahasia.
Asal kau minum di sana, bertambahlah usia -

untuk menanggung segala rasa percaya
pada awan-awan gelap, pada sukma-sukma
yang tak pernah lelap,

atau sekedar menunggu kertap di jendela,
pesan untuk menggali -

mendalami betapa sebentar
hal-hal yang telah jadikanmu gentar.

2011

Comments

Mood said…
Suka sama puisinya, walau banyak kata kata yang tidak kumegerti disini.

Salam.. .
Aksara Rindu said…
kunjungi blog saya juga ya, salam kenal

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung