Aku Sedang Jatuh Cinta



Sungguh, aku sedang jatuh cinta.
Segala yang menyangkut dirimu,
semisal seulas senyum saja, mengikat
erat hatiku.

Sungguh, aku sedang jatuh cinta.
Segala yang menjadikan aku
musnah begitu saja, di hadapanmu.

Jika begini, meski bicara berbusa-busa,
tak ada arti lagi. Tak menjumpa makna.
Kau menjadi segala yang aku punya.

Klise memang, tapi tak mengapa,
karena engkau awal dan akhir
bagi takdirku yang mudah gawal.

Kau bangunan puisi yang utuh
dan kukuh. Aku selekeh saja.
Sisa pensil menggurat kertas,
jejak jemari di sudut tuts.
Kau tak perlu menganggapnya ada.

Jiwaku juga jualan tak berharga,
bercak becek di lantai dan dinding pasar.
Sungguh dingin dan kasar.

Kau mulia. Kau mulia.
Batu manikam mirah delima.
Yang kepadanya aku memuja.

Sungguh, aku sedang jatuh cinta.
Dan segala - yang disebut dunia -
hanya berputar di tempatnya.

Hanya gusar dan gumam
percuma.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung