Dua Sajak di Kompas Minggu, 27 April 2014
Berikut ini adalah 2 sajak saya yang dimuat di Kompas Minggu, 27 April 2014; Bagaimana Capung Melihat Dunia Ingatlah peristiwa ini: Musa baru saja selesai menulis, sedang di bawah bukit, Harun tak kuasa menolak upacara di hadapan patung sapi emas. 1/ Dalam semak itu, seekor siput merambati tangkai bunga, tapi lingkar kambium tunggul itu tak lagi mengingatkan tentang waktu. Barangkali, saat itu, kau mendengar ada yang menyanyi dengan syahdu; "Cahaya siang telah datang, dan aku ingin segera pulang." 2/ Seekor capung yang baru saja hendak terbang mengira langit terbuat dari lembar-lembar kain sutra. Sementara berhelai-helai dedaunan rumput seolah tangan yang menghimbau; "Siapa yang memihak pada Tuhan, datanglah ke depan kemahku!" Dan berkumpullah kita, di halaman sajak. Capung itu melihat cahaya di balik semak. 3/ Rasanya, seekor burung pernah mematuk serpih kayu itu. Entah di kulitnya, atau bagian batangnya yang mudah pecah...