Di Depan Coloseo

 Di Depan Coloseo

Ketika waktu berlalu, yang ada hanya kenangan,
duka, dan kesepian. Yang berkumpul seolah bayang
bangunan tua di badan jalan. Tapi aku sedang tak ingin
mengenangmu dengan cara begitu.

Barangkali, ada yang masih tersisa dari waktu
yang kini seperti sisa belulang binatang, mungkin
pada sebidang tembok kukuh dan tebal, ada erang
yang tak terkabarkan, pekik yang teramat pelan.

Aku ingin mengenangmu dengan beragam
sebutan; syuhada atau petarung atau pejuang,
yang tak menangis walau habis ingin,
yang tak bersedih walau segala lalu.

Karena cinta memang tak bisa dibiasakan untuk
melipur kenangan, duka, dan sepi yang mulai dingin.
Dan seperti tulisan di batu-batu marmar yang terhilang,
di depan Coloseo, selalu ada doa dipanjatkan.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun