Cinta di Tanah Lapang

Seperti permainan kanak, cinta mudah pecah
oleh gelak tawa dan tangis yang tiba-tiba, katamu.
Tapi malam turun ke bukit itu lengkap
dengan cuacanya yang pengap.
Laut mingkup, menyimpan kilaunya.
Menyisakan mata yang terbuka.

Tadi, seorang pelaut membuka kitab,

menderulah tujuh samudra dan kisah kibas sisik todak.
Kau bilang padanya - jangan tergesa!
Awan belum bertelur bulan,
dan lampu di teras mengeraskan makna penantian.

Seperti lagu yang pernah kudengar sebelum remaja,

kita adalah tanah lapang yang siap digeruduk
langkah-langkah bocah. Ditingkahi rasa penasaran
tentang kisah-kisah tua.

Yang setua cinta?
Yang setahu mata, kataku,

sebelum dia menutup di sebuah pulau.
Dirayu engkau.

2014

Comments

pring said…
berkunjung ke mas ded

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung