Mendefinisi Ulang Keseimbangan



Mendefinisi Ulang Keseimbangan

Panggil aku pokok jeruk atau sebutan-sebutan lain
yang buruk. Barangkali di suatu musim kau akan merasa
memerlukanku. Merasa ingin memelukku.

Karena buah-buahku bernas dan segar menggemaskan.
Karena apa yang kupelihara di antara daun dan cabang itu
sungguh membuatmu merasa dahaga.

Ketika aku pergi, kau mungkin merasa aku bagian dari padang
petualangan. Rusa jantan yang tanduknya begitu gagah dan
suaranya lantang menantang sesiapa saja. Tapi aku kelinci,
lincah bersembunyi. Jadi, harapanmu adalah kekecewaan sejati.

Di sini, tak ada kata-kata yang disusun rapi. Di sini, aku
tengah mendefinisi ulang keseimbangan. Meletakkan
sebuah musim kecoklatan di rambutmu yang ikal.

Mengekalkan dugaan yang berloncatan
seperti apel di tangan Adam.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung