Setelah Berlibur



Setelah berlibur, tubuhnya tampak
lebih gelap, dan makin berlemak.

Bagaimana tidak? Setiap pagi,
mimpinya lari. Sedang ia hanya
sarapan roti lalu tidur lagi.

Menjelang senja, mimpinya pamit
sambil mengamit kenangan untuk
jalan-jalan ke tubuhnya yang makin
malam.

Di tepi pantai, tubuhnya pandai
berandai-andai, "Pada sebuah pantai,
tiga atau sepuluh depa di depannya,
tak ada yang mencari cinta pada tiang
dan tali kapal,.."

Ia memang berlatih mengamati
tubuh-tubuh baru walau sedikit buru-buru.
Maklum, senja makin alum dan ia harus segera
kembali ke rumah sebelum dirinya bangun.

Sesampai di rumah, dilihat dirinya
masih tidur. Lelap sekali. Seperti
habis lari dari kenyataan berhari-hari.

Ia lekatkan lagi mimpi ke keningnya.
Ia rapikan ujung-ujung tubuhnya yang kusut.
Dicium dirinya dekat ubun-ubun, sambil berkata,

"Jangan bangun dulu, liburan masih tiba
dan belum ke mana-mana."

2017

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung