Kembali


Kembali

Kembali menggelandang,
ke luar kandang. Karib debu,
kurap, kutu. Terjulur lidah
tanpa madah. Mengunyah,
menelan pemberian dan sampah.
Sebagai anjing, tak menolak remah.
Sebagai tanda bersetia, hari-harimu
aku jagai. Di mulut gua, sampai kau
tuju puncak Meru, kuberi keselamatan
yang kau perlu. Meski aku tahu --
dagingku akan dipersembahkan
Si Anak yang Tak Tahu sebagai
santapan seorang Ibu.
2019

Comments

Popular posts from this blog

Akhirnya, Aku Punya Kisah untuk Kuceritakan Kepadamu

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung