Selamat Jalan



Dan ombak bertubi-tubi merayu nyiur sang penari pantai. Camar tenggelamkan diri pada pencariaannya sendiri. Pasir pantai doakan keselamatan matahari. Langit senja sama merahnya ketika fajar.

Anak gadis itu pergi ke pangkuan ibu. Bapak kembali dari medan perang berbentuk kotak berisi angka-angka berdebu. Kerikil-kerikil di halaman rumah basah. Kota masih mengaduk-aduk kesibukan.

Lalu, ombak menyapa kota. Anak gadis itu pulang. Bapak tak pernah datang. Ibu menari di pantai. Sendirian. Tidak! Ada matahari dan langit fajar. Tapi mereka berperang di atas kerikil, kerikil jadi pasir. Pasir tuliskan angka. Angka sebutkan jumlah ikan dalam paruh camar.

Daun teh dalam cangkir mengapung dalam diam

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung