Bugenvil

Bugenvil

/1/

Dari bahu jalan tol, tangan-tangan itu
memanjangkan mataku

Tangan yang juga melintaskan kembali
kota yang telah mati berulang kali

hingga mata ini seakan tubuh sungai
yang penuh bangkai

/2/

Apa tersisa di situ?

Selain berkas bunga
kertas yang tinggal sesaknya

dan seorang diri, ia
mengenang panjang leher hujan
dengan cupang merah malu

/3/

Ah, kenangan!
Betapa lekas bunga itu lepas
dari tubuhku

Tubuh sungai
yang terus menghempas
bangkaimu

2009

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun