Kunang kunang

Biarlah kupasangkan nyala kunang-kunang
di mata taman, seperti kutenangkan juga
jiwa pengelana di bangkunya yang usang.

Selimut malam baru didinginkan, Tuan,
apa tidak sebaiknya kau simpan
sedikit bintang di bawah bantalmu
yang berdebu?

Tidak perlu. Aku akan memimpikan
rumah yang terbakar. Yang abunya
berhamburan di udara, dan kerlipnya
membuatku girang, seperti kanak-kanak

yang berteriak dan melonjak-lonjak
melihat kunang-kunang.

2010

Comments

Santi said…
nice post

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun