Seni Mendengarkan #2
Beginilah aku jika kau mengaduh:
berusaha tenang seperti sebuah sauh
ketika ditenggelamkan ke perut laut,
padahal ia tak bisa berenang,
tak bisa mengambang.
Dan seperti sauh, sesungguhnya
aku tak pernah menjauh. Baik saat
badai, maupun sewaktu di dermaga itu.
Ada yang menyambung perasaanmu
dan keputusanku: jenjang tangan nelayan
dan panjang utas tambang.
Mereka mengenalkan cara menarik
dan mengulur, mengekalkan karat dan garam,
agar kita semakin paham: laut itu hidup
yang tak pernah redup dari gelombang.
Meskipun aku bukan tiang layar dan kompas,
ketika kau mengaduh, sekuat daya kubuat
perahu itu tenang.
2012
berusaha tenang seperti sebuah sauh
ketika ditenggelamkan ke perut laut,
padahal ia tak bisa berenang,
tak bisa mengambang.
Dan seperti sauh, sesungguhnya
aku tak pernah menjauh. Baik saat
badai, maupun sewaktu di dermaga itu.
Ada yang menyambung perasaanmu
dan keputusanku: jenjang tangan nelayan
dan panjang utas tambang.
Mereka mengenalkan cara menarik
dan mengulur, mengekalkan karat dan garam,
agar kita semakin paham: laut itu hidup
yang tak pernah redup dari gelombang.
Meskipun aku bukan tiang layar dan kompas,
ketika kau mengaduh, sekuat daya kubuat
perahu itu tenang.
2012
Comments