Tak Akan Dilenakan

Tak Akan Dilenakan

Telah Kudengar nyanyian persembahanmu.
Telah Kusabarkan singa yang meraung di ruang-hatiKu.
Dan mahkota bebungaan itu juga telah Kusediakan
untukmu. Nanti, akan kaukenakan - jika habis impian.


Sisa doamu, yang Kudengar di tiang altar,
jadi kuntum di depan kakiKu. Yang bergetar
seperti dawai gitar saat Aku berjalan.
Saat Aku mendengarkan penuh perhatian.


Kini biar Kuberkati tidurmu. Juga dinding kamarmu
yang sedikit terang itu. Kuberkati, karena ruang-hatiKu
jadi gelap juga. Lantai dan dindingnya gemetar seakan
hendak runtuh. Kuberkati dengan satu-satunya harapan:


dalam setiap kegelisahan
yang berulang kaunyanyikan,
tak akan dilenakan sebuah kekaguman.


2014

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun