Semua Logo Adalah Wujudmu

Di sini kita lengkap, tanpa nostalgia.
Hanya ada sajak terbuka, menatap angkasa.
Waktu bergerak, dari simbol dan benda-benda.
Aku tetap -- menjaga prasangka.

Kau berlalu, di ujung jemariku.
Menuju tunduk tepi, merunduk dari mimpimu.
Sebuah tanya adalah gerak pemalu;
Betapa gelap masa lalu?

Aku tak menjawab -- sajak masih terbuka
seperti menduga hujan bintang di cakrawala.
Ah, kamu! Harusnya aku sudah tahu: semua
logo adalah wujudmu. Semua yang menghendak

dituliskan hanyalah soal waktu.
Waktu berduka tetaplah tiba-tiba.
Seperti ada yang bertanya: Siapkah
kita bertemu, dan siapakah aku menurutmu?

2015

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun