Lebih Dekat Dari yang Kau Tahu



Ia lengkap. Paket kertas coklat dengan
alamat dan penghantaran cepat. Seorang
kurir mahir mendiamkan anjing penjaga
rumah. Dentang genta dan suara langkah.
Adakah yang kau tunggu?

Ia keriangan. Sepeda dengan boncengan
kotak pendingin berisi limun dengan denting
botol beling. Bunyi kring-kring ada sepeda
dan lagu balonku ada lima. Minggu yang
bergerak dari satu ke lain gang di mata
kepingin seorang bocah. Apakah kau tunggu itu?

Ia kehangatan. Guyuran hujan dan teriak
ibu mengangkat jemuran. Decak lidah ayah
setelah menyeruput kopi tanda ia nikmati.
Kruk-kruk-kruk induk ayam memanggil
anak-anaknya di pekarangan. Tawa yang
pecah di ujung gang, saat anak-anak sekolah
berlomba pulang. Mengapa kau terus
menunggu?

Di pintu, di mana segala kenangan
pulang dan berlalu, di tempat kau
menunggu sesuatu, ada yang tak perlu
kau cari. Ia lebih dekat dari yang kau
tahu, bahkan lebih cepat dari waktu.

Ia yang membuka diri,
ketika kau sibuk mencari-cari –
meminta kau segera masuk,
menyanyi dan menari,
menikmati segala yang disediakan
dari setiap keadaan.

2016

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung