Tentang Hantu di Kuburan Telinga
telingaku sangat sibuk kuburkan tiga kata:
senjata, luka, dan airmata. Dan maut,
tentu saja, masih terlampau kabut.
seperti sebutir mortar pecah di udara,
lalu menghujan di atas makam-makam
senjata, luka, dan airmata di telinga.
waktu mula-mula cinta diucap,
sunyi kian menancap, rintih
rindu berulang-ulang terucap.
Telingaku dihantui namamu,
bangkit dari kubur-kubur itu.
2007
Comments