Liburan Penyair



Sekali waktu,
aku libur jadi penyair.

Menyaru sebutir apel,
tapi pisau sepi membelahku.

Aku jadi kupu-kupu,
Sepi jadi ulat masa lalu.

Ada baiknya aku jadi biji saja.

Eh, sialan! Ada lalat
menghisap-hisap sisa manisku.

Kukemas diriku jadi kanvas.
Pucat putih itu.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun