Akulah Pintu






Akulah Pintu

Tenang dan terbuka
menunggu dan membiarkan
kau pergi tanpa ragu

Ketika kau kembali
dari perantauan dan membawa
berjuta rindu, aku tetap di sini.

Kau tak perlu mencari.

Akulah pintu: rahim kata-kata.
Beribu salam dan kekecewaan
terhampar bagai debu.

Dan angin akan menaburkannya
kembali ke tubuhku. Sementara
aku tak ingin mengaburkannya
sebagai cinta.

Yang terbuka dengan tenangnya.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun