Jika Aku Menangis

Jika Aku Menangis

Mataku limau belah dua, air asam manis
terpancar darinya. Tetesannya terciprat
juga di tembok warna toska. Jika aku menangis

itu semata-mata karena rindu. Burung bulbul
pengabar Negeri Saba bagi Sulaiman. Yang
di paruhnya, semacam cerita tersembul

jadi bahagia. Jika aku menangis, pasti
karena cinta. Siput yang tak lelah beringsut
pada dinding. Bilqis yang menagih janji

singgasana. Jadi, aku menangis bahagia.
Merasa tugas penyair bukan hanya mengucap
segala yang bisa ditulis sepenuh daya,

tapi juga berpikir: serasi juga jika air mata
diriaskan secara merata pada hal sederhana
yang menyedihkan; Kisah cinta Ratu dan Raja

beda negara, atau gemuruh bom yang tumpah
di Jalur Gaza, yang di dalamnya begitu banyak
rahasia dari tangisan, yang belum pernah

kau dengar. Jadi, jika aku menangis
sebaiknya kau diamkan saja. Kau tak perlu
pura-pura ikut bersedih, atau merasa hal tragis

telah terjadi dengan diriku.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun