Biarkan Aku Makan Dulu


Biarkan Aku Makan Dulu

Sebelum menebak apa yang kau sembunyikan
di punggungmu. Sebelum merebak persoalan
seperti hitam-putih belang zebra itu.

Kelaparan adalah ketelanjangan nafsu. Karena
itu, biarkan aku makan dulu. Supaya tertutupi
hal-hal yang seperti masa lalu. Yang membuat
waktu beringsut di bawah meja kayu. Dan
setandan bulir anggur jadi layu.

Setelah itu, barulah kita bicarakan: dari padang
mana engkau datang, sementara aku lelah
menjaga agar rambutku tetap bergelung
di tempatnya, dengan temali warna biru di kepala.

Barangkali, setelah pengembaraanmu itu, kau
juga haus, telah kusediakan berbulir-bulir anggur
yang bernas, untuk kau keremus. Ambillah dulu
barang setandan, selesai itu, kita bicara dengan
pelan.

Saat ini, biarkan aku makan dulu. Kupenuhi
pikiranku dengan kata-kata dari tangan
seseorang yang mengingatkanku pada Elia
dan kematian.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung